RUMAH ADAT LAMPUNG (NUWOU SESAT)
Bangunan Nuwou Sesat atau Rumah Adat
Lampung ini umumnya terdiri dari bangunan tempat tinggal
disebut Lamban, Lambahana atau Nuwou, bangunan ibadah yang disebut Mesjid,
Mesigit, Surau, Rang Ngaji, atau Pok Ngajei, bangunan musyawarah yang disebut
sesat atau bantaian, dan bangunan penyimpanan bahan makanan dan benda pusaka
yang disebut Lamban Pamanohan
Rumah
adat orang Lampung biasanya didirikan dekat sungai dan berjajar sepanjang jalan
utama yang membelah kampung, yang disebut tiyuh. Setiap tiyuh terbagi lagi ke
dalam beberapa bagian yang disebut bilik, yaitu tempat berdiam buway . Bangunan
beberapa buway membentuk kesatuan teritorial-genealogis yang disebut marga.
Dalam setiap bilik terdapat sebuah rumah klen yang besar disebut nuwou
menyanak. Rumah ini selalu dihuni oleh kerabat tertua yang mewarisi kekuasaan
memimpin keluarga.
Arsitektur
lainnya adalah “lamban pesagi” yang merupakan rumah tradisional berbentuk
panggung yang sebagian besar terdiri dari bahan kayu dan atap ijuk. Rumah ini
berasal dari desa Kenali Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung Barat.. Ada dua
jenis rumah adat Nuwou Balak aslinya merupakan rumah tinggal bagi para Kepala
Adat (penyimbang adat), yang dalam bahasa Lampung juga disebut Balai Keratun.
Bangunan ini terdiri dari beberapa ruangan, yaitu Lawang Kuri (gapura), Pusiban
(tempat tamu melapor) dan Ijan Geladak (tangga "naik" ke rumah);
Anjung-anjung (serambi depan tempat menerima tamu), Serambi Tengah (tempat
duduk anggota kerabat pria), Lapang Agung (tempat kerabat wanita berkumpul),
Kebik Temen atau kebik kerumpu (kamar tidur bagi anak penyimbang bumi atau anak
tertua), kebik rangek (kamar tidur bagi anak penyimbang ratu atau anak kedua),
kebik tengah (yaitu kamar tidur untuk anak penyimbang batin atau anak ketiga).
Bangunan
lain adalah Nuwou Sesat. Bangunan ini aslinya adalah balai pertemuan adat
tempat para purwatin (penyimbang) pada saat mengadakan pepung adat
(musyawarah). Karena itu balai ini juga disebut Sesat Balai Agung. Bagian
bagian dari bangunan ini adalah ijan geladak (tangga masuk yang dilengkapi
dengan atap).
Atap
itu disebut Rurung Agung. Kemudian anjungan (serambi yang digunakan untuk
pertemuan kecil, pusiban (ruang dalam tempat musyawarah resmi), ruang tetabuhan
(tempat menyimpan alat musik tradisional), dan ruang Gajah Merem ( tempat
istirahat bagi para penyimbang) . Hal lain yang khas di rumah sesat ini adalah
hiasan payung-payung besar di atapnya (rurung agung), yang berwarna putih,
kuning, dan merah, yang melambangkan tingkat kepenyimbangan bagi masyarakat
tradisional Lampung Pepadun.
Arsitek
tradisinoal Lampung lainnya dapat ditemukan di daerah Negeri Olokgading, Teluk
Betung Barat, Bandar Lampung. Negeri Olokgading ini termasuk Lampung Pesisir
Saibatin .Begitu memasuki Olokgading kita akan menjumpai jajaran rumah panggung
khas Lampung Pesisir, dan di sanalah kita akan melihat Lamban Dalom Kebandaran
Marga Olokgading, yang menjadi pusat adat istiadat Marga Balak Olokgading.
Bangunan ini berbahan kayu dan di depan rumah berdiri plang nama bertuliskan
“Lamban Dalom Kebandaran Marga Balak Lampung Pesisir”. Bentuknya sangat unik
dan khas dengan siger besar berdiri megah di atas bangunan bagian muka .
Sampai
sekarang lamban dalom ini ditempati kepala adat Marga Balak secara turun
temurun.
Meskipun
berada di perkotaan, fungsi rumah panggung tidak begitu saja hilang. Lamban
Dalom Kebandaran Marga Balak berfungsi sebagai tempat rapat, musyawarah,
begawi, dan acara-acara adat lain. Di Lamban Dalom ini ada siger yang berusia
ratusan tahun, konon sudah ada sebelum Gunung Krakatau meletus. Siger yang
terbuat dari bahan perak ini adalah milik kepala adat dan diwariskan secara
turun temurun.Siger ini hanyalah salah satu artefak atau peninggalan budaya
yang sudah ratusan tahun usianya disimpan oleh Marga Balak. Selain siger ada
juga keris, pedang, tombak samurai, kain sarat( kain khas Lampung Pesisir
seperti tapis), terbangan( alat musik pukul seperti rebana), dan tala(sejenis
alat musik khas Lampung sejenis kulintang) dan salah satunya dinamakan Talo
Balak.
Comments
Post a Comment