RUMAH ADAT ACEH (RUMOH ACEH)
Rumah adat Aceh atau biasa
disebut Rumoh Aceh ini sangat besar sekali. Rumah ini berbentuk panggung,
artinya rumah adat Aceh tidak berdiri langsung diatas tanah, tapi diatas
tiang-tiang penyangga. Begitu kuatnya rumah adat Aceh ini bisa mencapai usia
200 tahun lebih.
1. Seuramo reungeun yang
diartikan sebagai Ruang Depan karena disini terdapat bungeun atau tangga.
Ruangan ini tidak berkamar-kamar dan pintu masuk biasanya terdapat di ujung
lantai di sebelah kanan. Tapi ada pula yang membuat pintu menghadap ke halaman,
dan tangganya di pinggir lantai. Dalam kehidupan sehari-hari ruangan ini
berfungsi untuk menerima tamu, tempat tidur-tiduran anak laki-laki/dan tempat
anak-anak belajar mengaji. Pada saat-saat tertentu misalnya pada waktu ada
upacara perkawinan atau upacara kenduri, maka ruangan ini dipergunakan untuk
makan bersama.
2. Rumah inong atau biasa
disebut Ruang Tengah ini, lantainya lebih tinggi dan ruangan ini dianggap suci
dan sifatnya sangat pribadi.Di ruangan ini terdapat dua buah bilik atau kamar
tidur yang terletak di kanan kiri dan biasanya menghadap Utara atau Selatan
dengan pintu menghadap ke belakang. Kamar tersebut disebut rumah inong dan
anjong, di tengahnya terdapat gang yang disebut rambut. Fungsi rumah inong
adalah untuk tidur kepala keluarga, dan anjong untuk tempat tidur anak gadis.
Bila anak perempuannya kawin, maka dia akan menempati rumah inong sedang orang
tuanya pindah ke anjong.Bila anak permpuannya yang kawin dua orang, orang tua
akan pindah ke serambi atau seuramo likot, selama belum dapat membuat rumah
baru atau menambah/memperlebar rumahnya. Disaat ada perkawinan, mempelai
dipersandingkan di rumah inong, begitu pula bila ada kematian rumah inong di
pergunakan sebagai tempat untuk memandikan mayat.
3. Seuramo likot atau Ruang
Belakang, lantainya sama tinggi dengan seuramo rengeun, dan ruangan ini pun tak
berbilik. Fungsi ruangan ini sebagian dipergunakan untuk dapur dan tempat
makan,dan biasanya terletak di bagian Timur ruangan. Selain itu juga
dipergunakan untuk berbincang-bincang para wanita serta melakukan kegiatan
sehari-hari seperti menenun, menyulam dan sebagainya.
Tiang-tiang penyangga yang menompang rumah terbaut dari kayu-kayu pilihan yang kuat.
Dindingnya terbuat dari papan yang keras dan diukirdengan ukiran khas Aceh.
Atap rumah terbuat dari rumbia. Hampir sama dari semua rumah adat, rumah adat
Aceh ini semua terbuat dari alam, tidak menggunakan paku, tapi menggunakan
pasak dan ikatan rotan.
4.Pintu Rumah
Pintu Rumoh Aceh ini biasanya lebih rendah daripada tinggi orang dewasa. Tinggi
pintu tersebut biasanya 120 sampai 150 sentimeter. Jadi kalau orang dewasa
masuk kedalamnya harus menunduk dulu. Namun, begitu masuk kedalam kita akan
menemukan dan merasakan ruangan yang sangat besar. Karena tidak ada perabot
sperti kusrsi dan meja.
Comments
Post a Comment