Posts

Showing posts from 2014

UPACARA ADAT AMMATEANG SULAWESI SELATAN

Image
Keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia harus dipandang sebagai sebuah kekayaan bukan kemiskinan. Bahwa Indonesia tidak memiliki identitas adat dan  budaya yang tunggal bukan berarti tidak memiliki jati diri, namun dengan keanekaragaman adat dan budaya yang ada membuktikan bahwa masyarakat kita memiliki kualitas produksi adat dan budaya yang luar biasa, jika mengacu pada pengertian bahwa kebudayaan adalah hasil cipta manusia. Dengan demikian adat dan Budaya amupun tradisi akan selalu mengalami dinamis dan mendapatkan akulturasi dari berbagai aspek seperti ajaran islam. Pembahasan di sini menggali sebuah adat suku bugis di pulau bagian timur tepatnya di sulawesi selatan. Adat tersebut di kenal dengan nama  Upacara Adat Ammateang  yang mengalami akulturasi dengan islam yang sejalan dengan perkembangan zaman. Adat  Upacara Adat Ammateang  bugis bone   di makalah ini akan di ulas lebih mendalam pada daerah kabupaten Bone sulawesi selatan. Pembahasan Para keluarga berkum

TRADISI SEDEKAH LAUT

Image
    Tradisi sedekah laut adalah  membuang sesaji ke laut dengan maksud memberikan makanan kepada yang mbaurekso atau penguasa laut.  Upacara Sedekah Laut merupakan upacara tradisional masyarakat nelayan kabupaten Cilacap sebagai ungkapan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang dilaksanakan pada setiap tahun Bulan Syuro/Muharam pada hari Selasa Kliwon atau Jum’at Kliwon dan berawal dari masa Jabatan Bupati Kanjeng Adipati Tjakrawedana II ( Tahun 1839 – 1856 ) berpangkat Patih Kabupaten Banyumas dengan Gelar Tumenggung.  Pada Tahun 1956 Gelar Tumenggung diganti dengan Adipati dan nama semula Tjakradirdja diubah dengan nama Tjakrawedana II karena nunggak semi. Pada tahun 1873 Kanjeng Adipati wafat dalam bulan januari takala menghadiri pesta tahun baru di Karesidenan Banyumas. Pengganti Bupati Kanjeng Adipati Tjakrawedana II, putra sulungnya dengan Gelar Tumenggung Tjakrawedana III nunggak semi lagi. Raden Tjakrawedana III inilah pada hari Jum’at Kliwon Bulan Syuro tahun 1875 mem

UPACARA KASADA GUNUNG BROMO Di JAWA TIMUR

Image
Bromo mempunyai pesona alam yang sangat luar biasa, tidak akan pernah habis kekaguman kita oleh pemandangan alam yang indah. Gunung Bromo berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti Brahma atau seorang dewa yang utama, gunung bromo ini merupakan gunung yang masih aktif dan objek pariwisata yang sangat terkenal diwilayah jawa Timur. Gunung bromo mempunyai ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut. Padang Savana di alam pegunungan yang sangat sejuk, kita dapat melihat rerumputan kering dan padang pasir yang sangat luas. Yang sangat menarik dan indah pada saat matahari terbit yang kita lihat dari Puncak Gunung di Pananjakan, karena kabut yang menyelimuti bawah gunung bromo membuat panorama indah dan mistik. Untuk mencapai gunung pananjakan kita dapat menyewa mobil hardtop yang banyak terdapat di penginapan. Atau jika anda ingin menikmati pemandangan secara alami dan sehat anda dapat melewati jalan setapak menuju jalan penanjakan. Tetapi sangat disarankan anda menyewa guide yang sud

UPACARA ADAT SEREN TAUN, JAWA BARAT

Image
Pernahkah anda mendengar Upacara Adat Seren Taun?    Upacara Adat Seren Taun merupakan salah satu upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat sunda pada saat panen  padi  setiap tahu. dengan penuh khidmat dan semarak upacara adat ini berlangsung di berbagai daerah adat sunda. Upacara adat ini mempunyai simbol atau ungkapan rasa syukur masyarakat atas apa yang telah dilakukan dan diraihnya selama bercocok tanam khususnya tanaman padi. Selain digelar dengan khidmat dan sakral, upacara adat Seren Taunpun digelar dengan meriha, kemeriahan upacar ini dengan diikuti berbagai kalangan masyarakat sekitar juga masyarakat dari beberapa daerah di Jawa Barat, bahkan ada juga pengunjung dari manca Negara. Dalam upacara ini yang menjadi objek utama adalah padi, sebab padi merupakan imbol kemakmuran dan makanan poko sehari-hari bagi masyarakat sunda, selain itu anda juga akan menyaksikan berbagai kesenian dan pertunjukkan khas sunda yang ditampilkan diantaranya : 1.     Tari Buyun

UPACARA ADAT SUNDA, JAWA BARAT

Image
Adat Istiadat Sunda yang Menawan Suku sunda merupakan suku yang sangat kaya akan adat dan istiadat. Sampai saat ini, suku Sunda masih memelihara dan menghargai adat istiadat yang mereka miliki. Salah satu uapacara adat yang menarik adalah upacara adat sunda saat perkawinan. Untuk prosesinya sama seperti perkawinan pada umumnya seperti mengucapkan ijab Kabul dan sebagainya. Yang unik dan tak kalah sakral adalah setelah akad nikah selesai. Upacara adat sunda yang dilaksanankan setelah akad nikah adalah  Menginjak telur atau sering disebut nincak endog dengan makhsud agar malam pertama si pengantin berjalan indah dan lancar.  Muleum Harupat atau membakar segenggam lidi yang berisi 7 potongan lidi agar sifat jelek yang ada pada diri manusia seperti iri, dengki, tamak, sombong, kikir, pemarah, dan lainnya dapat terbakar atau hilang.  Meuspeun Kendi atau memecahkan kendi dengan tujuan melepas masa bujangan dan gadis pada malam pertama.  Sawer. Dilakukan dengan cara melempar bara

UPACARA ADAT BATAK TOBA, SUMATERA UTARA

Image
Kehidupan Masyarakat Batak adalah kehidupan yang sangat menjunjung tinggi adatnya. Masyarakat Batak bahkan sebelum lahir ke dunia pun (masih dalam kandungan) sudah melakoni adat sampai seorang Batak tersebut meninggal dan menjadi tulang-belulang masih ada serangkaian adat. Ini bukan menunjukkan rumitnya Batak dan adatnya, ini menunjukkan bahwa Dalihan Natolu (Somba marhula-hula, Elek marboru, Manat mardongan tubu) selalu ditunjukkan dengan perayaan serta syukuran dan Adat digunakan sebagai pertanda. Beberapa macam Adat Batak Toba : 1.Upacara adat Mangirdak atau Mangganje atau Mambosuri boru (adat tujuh bulanan) Upacara adat Mangirdak adalah upacara yang diterima oleh seorang ibu yang usia kandungannya tujuh bulan. 2. Upacara adat Mangharoan Upacara adat mangharoan (dibaca:Makkaroan) adalah upacara adat yang dilaksanakan setelah dua minggu kelahiran bayi untuk menyambut kedatangan bayi tersebut dalam keluarga tersebut. 3. Upacara adat Martutu aek Upacara adat martutu aek ada

UPACARA ADAT HANTA UA PUA DARI NUSA TENGGARA BARAT

Image
Upacara adat Hanta Ua Pua  adalah upacara adat yang digelar oleh umat Islam di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selain itu, upacara adat ini juga bertujuan untuk memperingati masuknya agama Islam ke Bima dan sekaligus menghormati para pembawa agama Islam ke daerah tersebut. Menurut buku Bo’ Sangaji Kai, hasil suntingan Henri Chambert-Loir dan Siti Maryam R. Salahuddin (1999), Islam masuk ke Bima pada hari Kamis tanggal 5 Juli 1640 M (15 Rabiul Awal 1050 H) dibawa oleh dua orang datuk keturunan bangsawan Melayu dari Kerajaan Pagaruyung (kini masuk dalam wilayah Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat) bernama Datuk Dibanda dan Datuk Ditiro. Konon, upacara adat Hanta Ua Pua telah dilaksanakan oleh kerajaan dan masyarakat Bima sejak empat abad silam. Pada saat itu, upacara resmi Kerajaan Bima ini dihelat saban tahun dan dirayakan secara besar-besaran. Bahkan, upacara sakral ini menjadi ajang silaturahmi antarsuku